TARI - TARIAN

TARI - TARIAN

Tarian Pakarena di pulau Selayar pada masa Hindia Belanda.
 

                Tari Pakarena adalah tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik). Selain tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu (alm) di kabupaten Gowa, juga ada jenis tari pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar yaitu “Tari Pakarena Gantarang”. Disebut sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu yaitu Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh empat orang penari perempuan ini pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.
        Tidak ada data yang menyebutkan sejak kapan tarian ini ada dan siapa yang menciptakan Tari Pakarena Gantarang ini namun masyarakat meyakini bahwa Tari Pakarena Gantarang berkaitan dengan kemunculan Tumanurung. Tumanurung merupakan bidadari yang turun dari langit untuk untuk memberikan petunjuk kepada manusia di bumi. Petunjuk yang diberikan tersebut berupa symbol – simbol berupa gerakan kemudian di kenal sebagai Tari Pakarena Gantarang. Hal ini hampir senada dengan apa yang dituturkan oleh salah seorang pemain Tari Pakarena Makassar Munasih Nadjamuddin. Wanita yang sering disama Mama Muna ini mengatakan bahwa Tari Pakarena berawal dari kisah perpisahan penghuni botting langi (Negeri Kayangan) dengan penghuni lino (bumi) zaman dahulu. Sebelum berpisah, botting langi mengajarkan kepada penghuni lino mengenai tata cara hidup, bercocok tanam hingga cara berburu lewat gerakan-gerakan tangan, badan dan kaki. Gerakan inilah yang kemudian menjadi tarian ritual ketika penduduk di bumi menyampaikan rasa syukur pada penghuni langit.

TARIAN DARI ACEH
 Tari Saman

             Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman mempergunakan bahasa Arab dan bahasa Gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literatur menyebutkan tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011.
              Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
            Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan. 


TARIAN DARI SUMATERA UTARA 
Tari Tortor (batak Toba & Simalungun)

        Tari Tor tor adalah tari tradisional Suku Batak. Gerakan tarian ini seirama dengan iringan musik (magondangi) yang dimainkan menggunakan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain.
         Menurut sejarah, tari tor tor digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh. Roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu (merupakan simbol leluhur).
Patung-patung tersebut tersebut kemudian bergerak seperti menari, tetapi dengan gerakan yang kaku. Gerakan tersebut berupa gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan.
Jenis tari tor tor beragam. Ada yang dinamakan tor tor Pangurason (tari pembersihan). Tari ini biasanya digelar pada saat pesta besar.
         Sebelum pesta dimulai, tempat dan lokasi pesta terlebih dahulu dibersihkan dengan menggunakan jeruk purut agar jauh dari mara bahaya.
Selanjutnya ada tari tor tor Sipitu Cawan (Tari tujuh cawan). Tari ini biasa digelar pada saat pengukuhan seorang raja.
        Tari ini juga berasal dari 7 putri kayangan yang mandi di sebuah telaga di puncak gunung pusuk buhit bersamaan dengan datangnya piso sipitu sasarung (Pisau tujuh sarung).
Terakhir, ada tor tor Tunggal Panaluan yang merupakan suatu budaya ritual. Biasanya digelar apabila suatu desa dilanda musibah.
       Tunggal panaluan ditarikan oleh para dukun untuk mendapat petunjuk solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Sebab tongkat tunggal panaluan adalah perpaduan kesaktian Debata Natolu yaitu Benua atas, Benua tengah, dan Benua bawah.
         Dahulu, tarian ini juga dilakukan untuk acara seremoni ketika orangtua atau anggota keluarganya meninggal dunia. Kini, tari tor tor biasanya hanya digunakan untuk menyambut turis.


Tari Sapu Tangan

Tari Sapu tangan merupakan salah satu tari tradisional  yang terdapat di daerah Talaok, Pesisir Selatan Sumatera Barat.  Secara koreografis Tari Saputangan merupakan perkembangan  dari Tari Rantak Kudo yang lebih dahulu muncul di daerah tersebut.  Tari ini dibawakan oleh sepasang laki-laki dewasa  dengan memakai properti saputangan.  EkspresiTari Saputangan merupakan ungkapan perasaan emosi  dari pengalaman lingkungan yang subjektif,  tetapi secara konseptual direfleksikan dan diimajinasikan  dalam simbol-simbol gerak. Tulisan ini lebih jauh akan mengkaji  struktur Tari Saputangan dalam konteks tradisi,  sebagai salah satu upaya memberi gambaran dan  pemahaman tentang kedudukan tarian yang mencerminkan perilaku,  tradisi, dan pandangan hidup bagi masyarakatnya.


Tari Adok

        Tari Adok merupakan Dendang Sakti yang akan tampil ditari Tradisional Kecamatan Pulau Banyak. Tari Adok yang merupakan tari yang relatif susah dan panjang, tari adok ini adalah tari berkelas atas dari sejumlah tari di Kecamatan Pulau Banyak. Tari Adok terdiri : Panapik dan Penari, Panapik adalah yang menabu gendang/memukul gendang dan sekaligus bernyanyi untuk mengiringi gerakan para penari
TARIAN DARI RIAU
 Tari Rentak Bulian

        Tari Rentak Bulian merupakan salah satu dari ragam kekayaan daerah yang ada di Riau. Ritual Pengobatan Rentak Bulian sendiri merupakan asal mulanya. Rentak yang maksudnya merentak atau melangkah, dan bulian adalah tempat singgah mahluk bunian atau mahluk halus dalam bahasa daerah setempat.Tari Kreasi Rentak Bulian diambil senama dengan nama aslinya dengan menyeleksi ragam gerak tampa mengurangi arti dan makna yang terkandung didalamnya.
      Awalnya Ritual Pengobatan Rentak Bulian yang berlangsung semalam suntuk dari segi waktu pertujukan amat menyita tenaga, lain hal lagi seperti adanya sebuah ketentuan khusus bagi para penari yang terlibat yaitu tujuh orang dara desa yang tercantik dan masih perawan dengan seorang batin atau pemimpin upacara yang tak boleh sembarangan orang, batin adalah penduduk asli, seorang pria yang sudah paham betul keadaan masyarakat serta dapat dituakan dan dipercaya. Maka dengan tidak mengurangi arti dari acara asal mulanya, dibuatkanlah sebuah tari kreasi dengan mengindahkan tabu atau larangan. Namun tetap mempertahankan akar tradisi serta adat budayanya, maka Terciptalah Tari Rentak Bulian.
  

Tari Serampang Dua Belas

      Tari Serampang Duabelas merupakan tarian tradisional Melayu yang berkembang di bawah Kesultanan Serdang. Tarian ini diciptakan oleh Sauti pada tahun 1940-an dan digubah ulang oleh penciptanya antara tahun 1950-1960.Sebelum bernama Serampang Duabelas, tarian ini bernama Tari Pulau Sari, sesuai dengan judul lagu yang mengiringi tarian ini, yaitu lagu Pulau Sari Sinar.
    Sedikitnya ada dua alasan mengapa nama Tari Pulau Sari diganti Serampang Duabelas. Pertama, nama Pulau Sari kurang tepat karena tarian ini bertempo cepat (quick step). Menurut Tengku Mira Sinar, nama tarian yang diawali kata “pulau” biasanya bertempo rumba, seperti Tari Pulau Kampai dan Tari Pulau Putri. Sedangkan Tari Serampang Duabelas memiliki gerakan bertempo cepat seperti Tari Serampang Laut. Berdasarkan hal tersebut, Tari Pulau Sari lebih tepat disebut Tari Serampang Duabelas.
      Nama duabelas sendiri berarti tarian dengan gerakan tercepat di antara lagu yang bernama serampang (Sinar, 2009: 48). Kedua, penamaan Tari Serampang Duabelas merujuk pada ragam gerak tarinya yang berjumlah 12, yaitu: pertemuan pertama, cinta meresap, memendam cinta, menggila mabuk kepayang, isyarat tanda cinta, balasan isyarat, menduga, masih belum percaya, jawaban, pinang-meminang, mengantar pengantin dan pertemuan kasih.Penjelasan tentang ragam gerak Tari Serampang Duabelas akan dibahas kemudian.
     Menurut Tengku Mira Sinar, tarian ini merupakan hasil perpaduan gerak antara tarian Portugis dan Melayu Serdang. Pengaruh Portugis tersebut dapat dilihat pada keindahan gerak tarinya dan kedinamisan irama musik pengiringnya.


 TARIAN DARI KEPULAUAN RIAU
Tari Madah Gurindam

        Tari madah gurindam adalah tarian yang gerakannya mendayu-dayu,tarian ini berasal dari tanjung pinang kepulauan Riau. Tari Madah Gurindam merupakan Duta Kesenian dari Kota Tanjung pinang. Kota Gurindam disebut juga Negeri Pantun, yang biasa di kenal dengan Sanggar Budaya Warisan Pulau Penyengat.



TARIAN DARI SUMATERA BARAT
Tari Piring 

     Tari Piring adalah salah satu seni tari tradisonal di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan.
       Pada awalnya, tari ini merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.
       Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.


Tari Payung

              Tari Payung adalah salah satu tari klasik dari Daerah Minang dan menggambarkan kasih sayang seorang kekasih yang dilambangkan dengan melindungi dengan payungnya.Tarian ini memang merupakan tari pergaulan muda-mudi sehingga dibawakan secara berpasang-pasangan. Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan oleh penari pria, bisa juga ditambah dengan selendang untuk penari wanita.Musiknya cukup variatif, mulai dari agak pelan, lalu agak cepat dan cepat, sangat dinamis. Tari ini biasa dibawakan untuk memeriahkan acara pesta, pameran, dan lain sebagainya.
        Tari Payung merupakan tari tradisi Minangkabau yang saat ini telah banyak perubahan dan dikembangkan oleh senian-seniman tari terutama di Sumatra Barat. Awalnya tari ini memiliki makna tentang kegembiraan muda mudi (penciptaan) yang memperlihatkan bagaimana perhatian seorang laki-laki terhadap kekasihnya. Payung menjadiicon bahwa keduanya menuju satu tujuan yaitu membina rumah tangga yang baik. Keberagaman Tari Payung tidak membunuh tari payung yang ada sebagai alat ungkap budaya Minangkabau. Keberagaman tersebut hanyalah varian dari tari-tari yang sudah ada sebelumnya.
            Sikap ini penting diambil untuk kita tidak terjebak dengan penilaian bahwa varian tari yang satu menyalahi yang lainnya. Sejauh tri terseut tidak melenceng dari akar tradisinya, maka kreasi menjadi alat kreativitas seniman dalam menyikapi


 Tari Lilin

          Tarian Lilin pada asasnya merupakan sebuah tarian yang dipersembahkan oleh sekumpulan penari dengan diiringi sekumpulan pemuzik. Para penari ini akan membawa lilin yang dinyalakan pada piring yang dipegang pada setiap belah tangan mereka. Penari ini akan menarikan tarian secara berkumpulan dengan memusingkan piring yang mempunyai lilin yang menyala secara berhati-hati agar piring tersebut sentiasa mendatar, dan lilin tidak terpadam.
         Asal usul Tarian Lilin dipercayai berasal dari Sumatera. Kononnya seorang gadis telah ditinggalkan oleh tunang yang pergi berdagang mencari harta. Semasa peninggalan tunangnya itu gadis telah kehilangan cincin pertunangan. Gadis tersebut mencari-cari cincin hingga larut malam dengan menggunakan lilin yang diletakkan pada piring. Gerakan badan yang meliuk, membongkok, mengadah (berdoa) melahirkan keindahan sehingga peristiwa ini telah melahirkan Tarian Lilin di kalangan gadis-gadis kampung itu.
         Tarian lilin merupakan sejenis kesenian Istana dan ditarikan pada waktu malam bagi menimbulkan nyalaan lilin tersebut. Ini kerana tarian lilin memerlukan penarinya giat berlatih agar dapat mengawal pergerakan dengan lilin yang menyala tanpa kemalangan.


TARIAN DARI JAMBI
Tari Sekapur Sirih

           Tari Sekapur Sirih merupakan tarian selamat datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi dan Riau.Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu. Menyambut dengan hati yang putih muka yang jernih menunjukkan keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati.
               Tari ini menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam menyambut tamu. Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan, dan 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang pengawal. Propetri yang digunakan: cerano/wadah yang berisikan lembaran daun sirih, payung, keris. Pakaian: baju kurung /adat Jambi, iringan musik langgam melayu dengan alat musik yang terdiri dari : biola, gambus, akordion, rebana, gong dan gendang.


Tari Selampit Delapan

          Tari selampit delapan merupakan tari tradisional yang berasal dari Provinsi Jambi. Tari ini pertama kali diperkenalkan oleh M. Ceylon ketika bertugas pada Dinas Kebudayaan Provinsi Jambi pada tahun 1970-an. Pria kelahiran Padang Sidempuan 7 Juli 1941 ini memiliki bakat yang luar biasa dalam bidang kesenian, terutama seni tari. Sebagai pribadi yang baik, ramah, dan enerjik membuat dia mudah beradaptasi dengan budaya dan lingkungan setempat. Aktivitasnya yang lebih banyak bergulat dalam bidang kebudayaan menjadikan dirinya berhasil menangkap pesan terdalam dari pergaulan masyarakat yang kemudian diolah menjadi sebuah karya seni bernama Tari Selampit Delapan. Dalam perkembangannya, tari tersebut kemudian ditetapkan menjadi salah satu tarian khas Provinsi Jambi.


TARIAN DARI BENGKULU
Tari Andun

               Tari Andun adalah salah satu tarian rakyat yang berasal dari Bengkulu dan dilakukan pada saat pesta perkawinan. Biasanya dilakukan oleh para bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diringi musik kolintang. Pada zaman dahulu, tari ini biasanya digunakan sebagai sarana mencari jodoh setelah selesai panen padi. Sebagai bentuk pelestariannya saat ini dilakukan sebagai salah satu sarana hiburan bagi masyarakat, khususnya bujang gadis.

TARIAN DARI SUMATERA SELATAN
Tari Bekhusek 

          Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan.

 Tari Tanggai

        Tari tepak atau tari tanggai yang biasa digelarkan untuk menyambut tamu-tamu terhormat. Tarian ini memiliki persamaan dengan tari Gending Sriwijaya. Perbedaannya pada jumlah penari dan busananya. Tari tepak atau tanggai dibawakan oleh 5 penari sedangkan tari Gending Sriwijaya 9 penari. Busana penari tepak atau tanggai ini tidak selengkap busana dan asesoris penari Gending.

       Kelenturan gerak dan lentiknya jemari penari menunjukan betapa tulusnya tuan rumah memberikan penghormatan kepada tamu. Perpaduan gerak gemulai penari dengan harmoni lagu pengiring yang berjudul enam bersaudara melambangkan keharmonisan hidup masyarakat Palembang.

        Tari Tanggai sering dipergunakan dalam acara pernikahan masyarakat Sumatera Selatan, acara-acara resmi organisasi dan pergelaran seni di sekolah-sekolah. Sanggar-sanggar seni di kota Palembang banyak yang menyediakan jasa pergelaran tarian tanggai ini, lengkap dengan kemewahan pakaian adat Sumatera Selatan.

TARIAN DARI LAMPUNG
Tari Bedana

          Tari Bedana adalah salah satu kesenian tradisional masysrakat Lampung. Tari ini dibawa oleh orang Arab pada sekitar tahun 1930 yang kemudian diajarkan kepada tiga orang anaknya bernama Ma’ruf, Amang, dan Abdullah. Mereka lalu menyebarkan tarian ini ke seluruh pelosok daerah Lampung. Tari Bedana adalah tari tradisional yang telah berakar serta dirasakan sebagai suatu symbol tradisi yang sangat luas tentang pandangan hidup serta alam lingkungan yang ramah dan terbuka.

          Tari Bedana adalah  sebuah kesenian rakyat yang akrab dan merupakan salah satu nilai budaya untuk mengintrospeksikan suatu pergaulan, kasih sayang, dan persaudaraan,yang tulus dan ikhlas sebagai ciri dari sebuah ketradisionalan yang tak akan lepas. Tari ini ditampilkan secara berpasangan, sebaiknya putra dan putri. Satu keunikan bernilai plus dari tari berpasangan ini adalah bahwa ragam gerak tari bedana tidak memperkenankan penari bersentuhan dengan pasangannya. Hal itu merupakan refleksi sebuah pergaulan masyarakat dan muda-mudi yang harus penuh kehati-hatian dan saling menjaga kehormatan diri untuk tidak bersentuhan dengan orang yang bukan mahramnya. Filosofi tersebut tidaklah mustahil ada, sebab tari Bedana ini memang dibawa oleh orang Arab yang memiliki budaya demikian.

           Tari Bedana ini adalah tari yang relative mudah ragam geraknya untuk dikuasai sehingga jenis tari tradisional ini sangat familiar di kalangan masyarakat Lampung. Dewasa ini, Tari Bedana sudah dikreasikan seperti Tari Bedana Ganta, Tari Bedana Maramis, dan Tari Bedana Lunik.


Tari Sembah

           Tari sembah adalah salah satu tarian dari khas lampung yang di selenggarakan untuk memberi sambutan / penghargaan kepada tamu undangan ,jadi jangan heran kalw tarian ini sering di pakai dalam acara pesta pernikahan..dll


Tari Sigegh

          Tarian ini merupakan tarian sembah yang bersal dari lampung,tarian ini di tampilkan untuk menyambut tamu atau di tampilkan di acara - acara resmi.Tarian ini terdiri dari dari 5 orang penari ,yang dimana salah satu dari penari merupakan ratu untuk memberikan sekapur sirih untuk para tamu yang datang.


TARIAN DARI JAWA
Tari Bedaya

        Tari Bedhaya Ketawang adalah sebuah tari yang amat disakralkan dan hanya digelar dalam setahun sekali. Konon di dalamnya sang Ratu Kidul ikut menari sebagai tanda penghormatan kepada raja-raja penerus dinasti Mataram.
            Perbendaharaan beksan (tarian) tradisi keraton Surakarta Hadiningrat terdiri dari berbagai ragam. Dilihat dari fungsinya, tarian itu bisa dibagi dalam 3 macam. Yaitu tari yang punya sifat magis religius, tari yang menggambarkan peperangan, dan tari yang mengandung cerita (drama).
           Masing-masing tari tercipta karena ada sejarahnya yang dipengaruhi oleh suasana saat itu. Berbagai macam jenis tari yang diciptakan oleh pengramu keraton bukan asal buat, melainkan dipadu dengan masukan dari kalangan lelembut yang punya hubungan baik dengan keluarga keraton. Sehingga ada muatan mistis dan gaib.


Tari Kuda Lumping

         Konon, tari kuda lumping merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda. Ada pula versi yang menyebutkan, bahwa tari kuda lumping menggambarkan kisah perjuangan Raden Patah, yang dibantu oleh Sunan Kalijaga, melawan penjajah Belanda. Versi lain menyebutkan bahwa, tarian ini mengisahkan tentang latihan perang pasukan Mataram yang dipimpin Sultan Hamengku Buwono I, Raja Mataram, untuk menghadapi pasukan Belanda.
         Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya, tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda atau kavaleri. Hal ini terlihat dari gerakan-gerakan ritmis, dinamis, dan agresif, melalui kibasan anyaman bambu, menirukan gerakan layaknya seekor kuda di tengah peperangan.
          Seringkali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magis, seperti atraksi mengunyah kaca, menyayat lengan dengan golok, membakar diri, berjalan di atas pecahan kaca, dan lain-lain. Mungkin, atraksi ini merefleksikan kekuatan supranatural yang pada zaman dahulu berkembang di lingkungan Kerajaan Jawa, dan merupakan aspek non militer yang dipergunakan untuk melawan pasukan Belanda.


Tari Reog

             Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
           Ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok, namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang berasal dari Cina, selain itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabhumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.


2 komentar:

  1. idenya dan tampilan blognya amat kreatif, saya minta ijin belajar dan akan berkali-kali membaca artikelnya. sangat berguna bagi saya. trima kasih

    BalasHapus