RUMAH ADAT
Rumah gadang, rumah adat sumatera barat
|
Rumah gadang merupakan rumah adat Minangkabau. Rumah gadang ini
mempunyai ciri-ciri yang sangat khas. Bentuk dasarnya adalah balok segi
empat yang mengembang ke atas. Garis melintangnya melengkung tajam dan
landai dengan bagian tengah lebih rendah. Lengkung atap rumahnya sangat
tajam seperti tanduk kerbau, sedangkan lengkung badan dan rumah landai
seperti badan kapal.
Atap rumahnya terbuat dari ijuk. Bentuk
atap yang melengkung dan runcing ke atas itu disebut gonjong. Karena
atapnya membentuk gonjong, maka rumah gadang disebut juga rumah
bagonjong.
|
Rumah Aceh atau Rumoh Aceh merupakan bentuk tempat kediaman orang Aceh
tempo dulu dan sekarang hampir hilang, hanya tersisa di beberapa tempat
saja di Aceh. Dan rumah ini telah diabadikan di Banda Aceh ( komplek
situs Aceh) dan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) serta Rumah Cut
Nyak Dhien yang ada di Desa Lampisang, 10 km dari pusat Kota Banda Aceh.
Di dalam Rumah Aceh yang terletak di komplek Situs Aceh banyak terdapat
barang-barang peninggalan tempo dulu yang sering digunakan oleh orang
Aceh diantaranya pedeung on jok, jingki, guci, dll. Jika anda ke Banda
Aceh jangan lupa untuk datang dan saksikan keadaan rumah Adat Aceh tempo
dulu.
Sumatera Barat: Rumah Gadang
|
Bagi masyarakat Minangkabau, Rumah Gadang adalah satu di antara simbol
budaya. Rumah Gadang yang berarti rumah besar bahkan menjadi milik
berharga suatu kaum di Ranah Minang. Menurut pesan leluhur,
mempertahankan Rumah Gadang adalah tugas mulia yang harus didahulukan.
Sayangnya, tak semua Rumah Gadang dalam kondisi baik. Ketiadaan dana
membuat sebagian rumah adat Minang tersebut harus menyerah dimakan usia
atau dimakan lapuk, bahkan dimakan kemajuan jaman.
Sumatera Selatan: Rumah Limas
|
Rumah ini merupakan rumah traddisional Palembang yang
dibangun diatas tiang dengan atap berbentuk piramida terpenggal dengan
kemiringan 45-60 derajat dengan menggunakan pasak sehngga mudah di
bongkar pasang, sebagai ciri khas Rumah Limas memiliki ornamen-ornamen
yang melengkapi bangunan dibuat sarat dengan simbol-simbol. Lantai rumah
limas dibuat bertingkat-tingkat disebut bengkilas, secara umum
tingkatan lantai terdiri dari empat benkilas disetiap bengkilas memiliki
nilai-nilai filosofis tersendiri, bagian depan rumah terdapat pembatas
teras yang disebut pagar tenggalong, dan dibelakangnya bengkilas bawah.
Pada bengkilas bawah ini terdapat rangkaian papan yang berfungsi sebagai
dinding dan pintu disebu lawang kipas. Ditengah lawang kipas ini
terdapat lawang borotas yang berfungsi sebagai tempat keluar masuk. Ciri
khas rumah limas adalah adanya gerobok leket yaitu almari yang
sekaligus berfunfsi sebagai dinding penyekat.
|
Joglo merupakan kerangka bangunan utama dari rumah tradisional Jawa yang
terdiri dari soko guru berupa empat tiang utama penyangga struktur
bangunan serta tumpang sari yang berupa susunan balok yang disangga soko
guru.
Rumah Joglo pada umumnya hanya dimiliki oleh orang-orang
yang berkemampuan materi lebih. Hal ini disebabkan dalam membangun rumah
Joglo dibutuhkan material yang banyak dan cukup mahal karena sebagian
besar material berasal dari kayu jati serta membutuhkan perawatan
tersendiri. Sedangkan dari segi sosial masyarakat, bentuk Joglo dianggap
hanya boleh dimiliki orang-orang terpandang terutama dari kalangan
bangsawan. Selain itu, pada bangunan Joglo terkandung filosofi yang
sesuai dengan kehidupan masyarakat Jawa.
Susunan ruangan pada
Joglo umumnya dibagi menjadi tiga bagian yaitu ruangan pertemuan yang
disebut pendhapa, ruang tengah atau ruang yang dipakai untuk mengadakan
pertunjukan wayang kulit disebut pringgitan, dan ruang belakang yang
disebut dalem atau omah jero sebagai ruang keluarga. Dalam ruang ini
terdapat tiga buah senthong (kamar) yaitu senthong kiri, senthong tengah
dan senthong kanan.
|
|
Papua: rumah Honai
|
|
Honai adalah rumah khas Papua yang dihuni oleh Suku Dani. Rumah Honai
terbuat dari kayu dengan atap berbentuk kerucut yang terbuat dari jerami
atau ilalang. Honai mempunyai pintu yang kecil dan tidak memiliki
jendela. Sebenarnya, struktur Honai dibangun sempit atau kecil dan tidak
berjendela bertujuan untuk menahan hawa dingin pegunungan Papua.
|
Sulawesi Selatan: Tongkonan (Tana Toraja)
|
|
Tongkonan adalah rumah khas masyarakat Tana Toraja di Sulawesi Selatan
Indonesia,Tongkonan digunakan juga sebagai tempat untuk menyimpan
mayat.Tongkonan berasal dari kata Tongkon yang kalau kita artikan
kedalam bahasa Indonesia berarti duduk bersama-sama.Tongkonan dibagi
berdasarkan tingkatan atau peran dalam masyarakat.Didepan Tongkonan
terdapat lumbung padi yang disebut Ala,didepan bagian lumbung terdapat
berbagai ukiran antara lain bergambar ayam dan matahari yang
melambangkan atau simbol untuk menyelesaikan perkara.
|
|
Bola Soba (Bugis Bone)
|
Bola
Soba atau Soraja (Rumah Raja Bugis) adalah rumah tinggal Panglima
Perang Kerajaan Bone di masa pemerintahan Raja Bone XXXII tahun
1895-1905, iaitu "Andi Abdul Hamid Baso Pagilingi Petta Ponggawae" salah
seorang putra Raja Bone XXXI (Lapawawoi Karaeng Sigeri). Namun setelah
kerajaan Bone di bawah kekuasaan Belanda, rumah ini dijadikan sebagai
penginapan para tetamu dari kalangan penguasa ketika itu, sehingga seterusnya
menjadi lazim dengan sebutan “Bola Soba”. Lokasi Bola Soba ini,
terletak di pusat kota Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
|
Balla Lompoa (Makassar Gowa)
|
Museum Balla Lompoa merupakan rekonstruksi dari istana Kerajaan Gowa
yang didirikan pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-31, I Mangngi-mangngi
Daeng Matutu, pada tahun 1936. Dalam bahasa Makassar, Balla Lompoa
berarti rumah besar atau rumah kebesaran. Arsitektur bangunan museum ini
berbentuk rumah khas orang Bugis, yaitu rumah panggung, dengan sebuah
tangga setinggi lebih dari dua meter untuk masuk ke ruang teras. Seluruh
bangunan terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. Bangunan ini berada
dalam sebuah komplek seluas satu hektar yang dibatasi oleh pagar tembok
yang tinggi.
|
Sulawesi Tenggara: Istana buton
|
Kesultanan Buton
terletak di Pulau Buton Propinsi Sulawesi tenggara, di bagian tenggara
Pulau Sulawesi . Pada zaman dahulu memiliki kerajaan sendiri yang
bernama kerajaan Buton dan berubah menjadi bentuk kesultanan yang
dikenal dengan nama Kesultanan Buton. Nama Pulau Buton dikenal sejak
zaman pemerintahan Majapahit, Patih Gajah Mada dalam Sumpah Palapa,
menyebut nama Pulau Buton.
Sulawesi Utara: Rumah Panggung
|
Rumah Panggung Palembang merupakan jenis rumah panggung yang terbuat dari kayu dan merupakan warisan turun temurun di desa Tanjung Batu Seberang, Kec. Tanjung Batu, Kab.Ogan Ilir Sumatera Selatan. Mayoritas penduduk Desa Tanjung Batu Seberang dan sekitar
berprofesi sebagai Tukang Kayu. Namun hanya penduduk Desa Tanjung Batu
Seberang yang memiliki teknik dan ketrampilan diatas rata-rata dibanding
desa lain. Kehebatan para Tukang Kayu ini tidak luput dari jasa guru
besar para pengrajin yaitu Usang Sang Sungging (Seorang Pati Kesultanan
Palembang Darussalam yang lari dari Istana dan menetap di Desa Tanjung
batu, konon nama aslinya Abdul Hamid).
Dahulu kala Rumah Panggung Palembang lebih dikenal dengan Rumah Limas,
karena setiap rumah memiliki atap yang sama berbentuk bangun ruang
Limas. Namun, seiring dengan perubahan waktu dan kebutuhan akan
estetika, bentuk atap mengalami perubahan menjadi beberapa macam tidak
hanya berbentuk Limas.
Kalimantan Barat: Rumah Betang
|
|
Rumah Betang atau rumah panjang merupakan
tempat tinggal khas masyarakat Dayak. Biasanya banyak terdapat di
Kabupaten Kapuas Hulu,(Kalbar). Di Samarinda, rumah ini dibentuk dengan
ukuran mini. Dengan menggunakan bahan sederhana, sang pembuat,
Supriadi, merepresentasikan karyanya itu sebagai bentuk dukungan atas
pelestarian kebudayaan lokal. Betang mini ini tingginya sekitar 5 cm
dan panjang 12 cm (ukuran aslinya, panjang 268 meter, lebar 18 meter,
dan tinggi 8 meter). Miniatur ini memakan waktu pembuatan sekitar 1
minggu. Karya unik ini dipamerkan di Art Exhibition and Samarinda Death
Festival di Taman Budaya, Minggu lalu.Supriadi
mengatakan, karyanya ini juga diapresiasikan sebagai bentuk perlawanan
atas dominasi globalisasi yang kian mengancam eksistensi budaya lokal.
Menurutnya, rumah panjang miniatur tersebut terinspirasi saat ia berada
di kawasan Sungai Ulu, Kecamatan Embaloh Hilir, sekitar 720 km dari
Kota Pontianak. Di sana, ia banyak menemui Rumah Betang dengan beragam
ukuran.
Nusa Tenggara Timur: Lopo
|
Rumah Lopo adalah
rumah adat Suku Abui yang ada di Takpala, Kabupaten Alor, Provinsi
Nusa Tenggara Timur. Rumah tradisional yang masing-masing dihuni oleh
sekitar 13 kepala keluarga ini terdiri dari dua jenis, yakni Kolwat dan
Kanuruat. Rumah Kolwat terbuka untuk umum, siapapun boleh masuk
termasuk anak-anak dan perempuan. Sedangkan yang boleh masuk ke
Kanuruat hanya kalangan tertentu. Anak-anak dan perempuan dilarang keras
memasuki rumah Kanuruat, jika dilanggar akan menimbulkan penyakit di
mana proses penyembuhannya harus dilakukan dengan upacara adat. Rumah
Lopo terbuat dari bambu, berbentuk piramida, beratap alang-alang, dan
disangga oleh 6 tiang yang terbuat dari kayu merah. Di bagian atas
rumah terdapat ornamen berbentuk tangan terbuka sebagai simbol
permintaan berkat kepada Yang Maha Kuasa. Setiap Rumah Lopo memiliki
tiga lantai. Lantai paling bawah berfungsi sebagai dapur dan ruang
tidur, lantai dua digunakan untuk menyimpan jagung atau bahan makanan
lainnya, dan apabila lantai dua sudah penuh, bahan makanan itu bisa
disimpan di lantai tiga yang juga berfungsi sebagai gudang.Albert Jata,
“Takpala, Kampung Tradisional Nan Merona”,dalam Bentara Wisata16 Maret
2007.
Maluku: Rumah Balieu (dari bahasa Portugis)
|
Rumah Balieu
terdiri atas 9 tiang didepan dan dibelakang dan 5 tiang
disamping,jumlah tiang merupakan lambang "siwa lima" atau sembilan dan
lima yang merupakan "suatu persekutuan desa-desa di maluku".di
balai adat inilah peragaan kekayaan alam dan berbagai segi kebudayaan
daerah maluku, alat-alat untuk kegiatan sehari-hari, tenun tradisional
dan hasil kerajinan yang terbuat dari bunga cengkeh dan mutiara
merupakan benda peragaan yang dapat dijumpai disini.
|
|
|
|
rumah adat indonesia sekarang semakin jarang ditemui karena materialnya yang mahal dan susah dicari. Mungkin ini sebabnya banyak yang memilih rumah moderen.
BalasHapus